Monday 3 June 2019

Begini Cara Malaikat Mencabut Nyawa Orang Soleh

ematian pasti akan datang kepada tiap  makhluk yang bernyawa. Dalam Islam, malaikat yang bertugas untuk mencabut nyawa seluruh mahluk hidup ciptaan Allah SWT adalah malaikat Izrail.
Tentunya malaikat Izrail punya cara bagaimana mencabut nyawa manusia tergantung dari amal perbuatan semasa hidupnya. Namun baik buruknya amalan seseorang, peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

Rasulullah SAW bersabda;

"Sekiranya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (HR.Ibnu Abu Dunya)
Nabi Idris AS yang memohon kepada Allah SWT agar malaikat Izrail melakukan cara terlembut dan halus dalam mencabut nyawanya, masih tetap merasakan sakit yang luar biasa.

"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?" tanya malaikat Izrail.

"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup yang dikuliti" jawab Nabi Idris AS.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". kata malaikat Izrail.
Sakaratul maut paling ringan dan halus pun masih meninggalkan rasa sakitnya. Rasulullah SAW pernah bersabda;

"Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon

duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Dalam kisah berbeda, Nabi Ibrahin AS pernah bertanya kepada malaikat pencabut nyawa. Bagaimana mencabut nyawa makhluk hidup secara bersamaan?
Malaikat pencabut nyawa pun menjawab;

"Aku akan panggil ruh-ruh tersebut, dengan izin Allah swt, sehingga semuanya berada di antara dua jariku, Bumi ini aku bentangkan kemudian aku biarkan seperti sebuah bejana besar dan dapat mengambil yang mana saja sekehendak hatiku." (HR abu Nu’aim)

Ingatlah manakala kematian menjeput dan menghantarkan kita ke akhirat secara tiba tiba, siapkanlah bekal amal kebaikan sebanyak mungkin agar kita bertemu dengan sang pencipta dengan keadaan husnul khotimah.

Sumber

Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa

Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa - Batu Hajar Aswad merupakan sebuah batu berwarna hitam agak kemerah-merahan yang terletak pada dinding kabah di Mekah. Bentuk Hajar Aswad ini awalnya adalah sebongkahan batu besar, namun setelah terjadi penjarahan pada tahun 317 H, Batu Hajar Aswad kini menjadi delapan bongkahan batu kecil.

Menarik untuk menyimak Misteri Yang Ada di balik Batu Hajar Aswad ini, karena sebuah fakta dari seorang astronot Neil Amstrong yang membuktikan fakta ilmiah bahwa Kota Mekah adalah merupakan pusatnya dari planet bumi. Hal ini terjadi saat Neil Amstrong yang kita kenal sebagai manusia pertama yang menjelajahi bulan mengambil foto bumi dari luar angkasa. Ia mendapatkan gambar bumi berada menggantung pada suatu area yang gelap, dan dari sinilah misteri itu bermula.
Dikutip dari sebuah sumber yang dipercaya, bahwasannya hal itu telah menjadi penelitian dari para astronot, sehingga mereka menemukan adanya sebuah radiasi yang terjadi pada planet bumi. Pemberitaan tersebut kemudian secara resmi telah mereka publish di internet. Namun tidak tahu mengapa pemberitaan itu akhirnya hilang setelah 21 hari di publish. Tidak ada seorangpun yang tahu kenapa pemberitaan tersebut bisa hilang, namun timbul kecurigaan bahwa hal tersebut sengaja ditutup-tutupi salah satu pihak yang mungkin mempunyai alasan tersembunyi.
Melalui penelitian dan kajian secara mendalam, akhirnya ilmuan mendapatkan sebuah kesimpulan yang menyebutkan bahwa radiasi yang dimaksudkan terletak di Kota Mekah yang bersumber atau berpusat dari Ka'bah. Tidak hanya itu, yang lebih mengejutkan lagi radiasi tersebut disebutkan tidak berujung. Saat peneliti mengambil gambar dari Planet Mars, ternyata radiasi itu masih terus ada. Kenapa Hal ini bisa sampai mengejutkan Nasa ? Setelah kabar itu tersebar, para ilmuan muslim berpendapat bahwa radiasi yang terjadi mempunyai karakteristik yang menghubungkan dunia akhirat dengan ka'bah yang berada di Planet Bumi. 
Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa
Pernahkah anda mendengar sebuah area yang bernama 'Zero Magnetism Area' ? area itu adalah sebuah tempat dimana saat kita menggunakan kompas pada daerah tersebut, maka kompas kita tidak akan berfungsi sama sekali karena daya

tarik yang sangat kuat antara 2 kutub. Dimana letak area ini ? Area ini terletak di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan.
Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa
Kemudian itulah yang menjadi sebab mengapa orang yang tinggal di Mekah dapat sehat dan berumur lebih panjang. Kota Mekah juga tidak banyak dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Oleh karena itulah saat orang-orang yang sedang naik haji ketika mereka mengelilingi ka'bah mereka merasa seperti mendapatkan sebuah energi misterius yang telah terbukti secara ilmiah.
Para pakar lainnya juga telah berteori bahwa Batu Hajar Aswad merupakan batu yang dapat mengambang di air dan merupakan batu paling tua yang pernah ada di dunia. Dari negara Inggris mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki 3 buah potongan batu dari Ka'bah yang tersimpan di museum Inggris. Saat ditanyai pihak museum menyebutkan bahwa potongan batu tersebut setelah dilakukan penelitian yang mendalam dikatakan bukanlah jenis batu yang berasal dari bumi kita. Wallaahuam..
Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa
Terkait dengan pernyataan tersebut, teringat oleh kita sebuah sabda dari Rasulullah SAW yaitu : “Batu Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa. Dalam Islam Hajar Aswad adalah batu yang sakral dan menjadi tempat yang dianggap dikabulkannya doa seseorang.

Jadi Imam Dadakan, Pria Ini Pukau Puluhan Ribu Orang

Baru-baru ini sebuah video mendadak viral dan menyita perhatian puluhan ribu netizen di media sosial Facebook. Dalam video tampak seorang pria berkaos hitam yang tengah menjadi imam dan memimpin salat puluhan jemaah.

Menariknya, pria itu memimpin salat dengan sangat baik. Bacaan surat yang dibacakan pun begitu fasih dan merdu hingga membuat kagum para jemaah.
Video itu diunggah pertama kali oleh akun Facebook bernama M Harun Arrosyid.
"Satu jamaah tidak ada yang mau jadi imam sholat, akhirnya orang yang hanya pake kaos mengalah maju jadi imam, namun ternyata tak disangka... SUBHANALLAH," demikian keterangan yang disertakan M Harun Arrosyid bersama unggahan videonya.
Dari keterangan diketahui bahwa pria tersebut merelakan diri menjadi imam 'dadakan' lantaran tak ada satu pun jemaah yang bersedia menjadi imam. Namun tak dinyana,

pria tersebut menunjukkan kemampuan yang luar biasa sebagai imam, di luar prediksi para jemaah.
Video itu lantas menuai komentar positif dari banyak netizen.
"Allah tak melihat pakaiannya. Tapi melihat hati dan jiwanya. Subhanallah," tulis Firdaus Ardiawan.
"Masya Allah sangat merdu sekali," tulis Ika Wati.
"Subhanallah... Jangan pernah melihat seseorang hanya dari tampilannya saja, ternyata lebih dari yang kita lihat," tulis akun Den Bagoes Samsul.

Sunday 26 May 2019

Waspadai Gangguan Penglihatan



Mata punya peran penting dalam kehidupan manusia. Delapan puluh persen dari kehidupan diperankan oleh mata. Mata yang normal akan memberikan kesempatan otak melihat dengan baik, di samping meneruskan jalan pemikiran sesuai dengan perkembangan kemampuan otak seseorang.

Sebaliknya, bila terjadi gangguan penglihatan dan menyempit-nya lapang penglihatan, otak tidak akan berkembang dan berfungsi normal. Lebih dari 161 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, yang mana 124 juta di antaranya rabun (low vision) dan 37 juta buta.

Spesialis Mata dari RS Husada Prof Sidarta Alyas pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-85 RS Husada di Jakarta, Kamis (7/1) mengatakan, gangguan penglihatan utama di dunia adalah katarak, glaukoma, kornea, diabe-tik retinopati, kebutaan pada anak, dan trakoma. Katarak sendiri lebih banyak ditemukan di negara berkembang.

Diperkirakan tahun 2020, sekitar 82 persen orang yang berusia di atas SO tahun mengalami gangguan penglihatan. Sebanyak 90 persen berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk melihat kesehatan mata, terlebih dahulu mengenali perkembangan penglihatan normal, seperti tajam penglihatan bayi sangat kurang dibanding penglihatan anak, perkembangan penglihatan berkembang cepat sampai usia 2 tahun dan mencapai penglihatan normal pada usia 5 tahun.

Tajam penglihatan bayi dapat dikenali, antara lain dari bayi baru lahir menggerakkan kepala, 6 minggu sudah mulai melakukan fiksasi, 3 bulan dapat menggerakkan mata ke arah benda bergerak, 4-6 bulan koordinasi penglihatan dengan gerakan mata, 6-8 bulan mulai dapat melihat dan mengambil objek, 9 bulan tajam penglihatan 20/200 dan 1 tahun tajam penglihatan 20/100.

"Perkembangan kesehatan jaringan yang meneruskan sinar ke otak dan otak penerima rangsangan benda untuk dinilai apa yang terlihat. Jaringan mata yang harus baik, yaitu kornea (selaput bening), lensa harus jernih, dan badan kaca," katanya.

Katarak Bayi Katarak, kata spesialis mata sejak 1996 ini, merupakan penyebab utama pada mata. Akibatnya, penglihatan dapat menurun sejak lahir, dewasa dan dampak besar pada usia lanjut. Kelainan lensa yang terjadi sejak lahir dapat berjalan bersama kelainan bawaan lain atau sindrom.

Bila katarak ditemukan dan merupakan sindrom sebuah penyakit, segera lakukan pengobatan dini. Bila terlambat akan

mengakibatkan mata malas atau ambliopia.

Pencegahan katarak pada bayi dapat dilakukan. Namun, terlebih dahulu mengetahui kemungkinan bayi akan lahir dengan sindrom tertentu dengan melakukan konseling genetika.

Pada bayi yang baru lahir, hams diperhatikan kemungkinan kelainan bawaan yang mungkin dibawa. Mata bayi yang normal terlihat pupil hitam pekat, sedangkan bayi dengan kelainan bawaan mata katarak biasanya terlihat pupil atau manik mata yang putih.

Pada perkembangan penglihatan selanjutnya, menurut dokter yang juga praktik di klinik Mata Talang Jakarta Pusat ini, perlu diperhatikan apakah ada hambatan penglihatan sekelilingnya. Seperti, apakah letak matanya lurus atau mulai dapat berfiksasi dalam perkembangan selanjutnya, dan mata tidak goyang atau nistag-mus.

"Mata yang penglihatannya berkembang normal akan mempunyai fungsi normal karena otak mulai mengenal benda yang dilihat. Kecerdasan anak akan bertambah karena otak mulai belajar berfungsi normal," ujarnya.

Katarak yang terlihat sejak lahir perlu dilakukan pcmbedahan segera karena dapat menghambat pengenalan benda yang dilihat atau ambliopia. Bila pembedahan terlambat maka walaupun keta-raknya dibedah, penglihatan tidak sempurna.

Untuk mendapatkan penglihatan normal maka pada saat pembedahan dilakukan penggantian lensa yang keruh dengan lensa yang artifisial atau buatan. Lensa ini diletakkan di tempat lensa asli dan bersifat jernih atau transparan, sehingga penglihatan normal kembali. Hingga saat ini, belum ada bukti katarak bisa dicegah. Karena itu, dianjurkan untuk hindari pemicunya, yakni rokok, alkohol, diare, malanutnsi dan riwayat keluarga

Selain itii, melindungi mata dari sinar ultraviolet dengan nn glass dan menambah masukan an-tioksidan, seperti vitamin A, C, dan D. Banyak mengonsumsi sayur berwarna hijau, seperti brokoli, bayam, kangkung dan terutama wortel bisa mencegah gangguan penglihatan.

Thursday 14 February 2019

harga komputer dekstop

Penderita Gizi Buruk Tersebar


SERANG - Penderita gizi buruk di Provinsi Banten ternyata merata di semua kabupaten dan kota. Hanya Kota Cilegon dan Kota Tangerang yang jumlah penderitanya paling sedikit dibanding daerah lain karena wilayah dan jumlah penduduknya lebih sedikit.

Seperti yang diungkapkan Kasubdin Bina Program Dinkes Banten, Dadang. Menurutnya, seluruh daerah memiliki tingkat sebaran penderita gizi buruk yang sama. "Tidak ada yang paling dominan, semuanya sama. Hanya saja untuk dua kota yakni, Kota Cilegon dan Kota Tangerang karena jumlah balitanya (di bawah lima tahun, red) sedikit maka jumlah penderitanya juga relatif lebih rendah," ungkap Dadang ke-pada Radar Banten.

Data Dinas Kesehatan Banten pada tahun 2007, katanya, penderita gizi buruk di Banten mencapai 9.700. Jumlah tersebut menurun dibanding ta-hun 2006 yang mencapai 10ribu balita atau 0,92% dan total jumlah balita di Banten yang mencapai 125 ribu.

Untuk menekan angka balita penderita gizi buruk, Dinkes Banten mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar. Anggaran tersebut lebih kecil dibanding tahun lalu sebesar Rp 3 miliar. Namun, tahun ini Pemprov Banten memperoleh bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 2,9 miliar. "Jadi jika dijumlahkan, anggaran untuk menanggulangi balita gizi buruk yang dimiliki Dinkes Banten sebesar Rp 4,9 miliar," jelas Dadang.

Alokasi dana sebesar itu lanjut Dadang, akan dimanfaatkan untuk pemberian makanan tambahan (PMT). "Na- mun untuk pembagiannya saya kurang hafal," ujarnya.

Kasi Gizi Buruk Dinkes Banten, Andi Suhardi menambahkan, jumlah itu telah mengalami penurunan sebesar 2000 penderita. Tahun 2005 lalu berjumlah kurang lebih 12 ribu balita. Penurunan itu akibat intervensi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang melakukan penanganan melalui pemberian makanan tambahan (PMT).

"Tahun ini PMT itu akan lebih kita optimalkan, dengan cara PMT kita berikan selama 180 hari. PMT itu telah kita sebarkan sejak Oktober 2007 lalu ke 127 puskesmas se-Banten," papar Andi Suhardi.

Diajuga mengatakan, untuk lebih menekan angka gizi buruk di Banten, Dinkes berupaya melakukan pemberian PMT dua kali lipat lebih banyak dibanding program nasional. Dengan demikian, ditargetkan angka balita penderita gizi buruk menurun hingga setengahnya pada 2008 mendatang.

Untuk mencapai target itu, kata dia, Dinkes Banten juga berupaya melalui pemberian bantuan alat ukur panjang bayi. Untuk tahun 2007 ada 1.287 alat ukur panjang bayi yang diserahkan ke seluruh puskesmas di Banten.

Sedangan di Kabupaten Pandeglang, hingga tahun ini sebanyak 1.000 balita menderita gizi buruk dari total 100.000 balita. Untuk itu, Dinkes Pandeglang hingga kini terus berupaya menekan angka penderita gizi buruk dengan melakukan berbagai program penanganan. Sayangnya, dana untuk program ini masih terbilang rendah. Pada APBD Pandeglang tahun 2008, untuk program ini pemkab hanya menganggarkan Rp 250 juta.

Menurut Gatot Supriyadi, Kepala Dinkes Pandeglang, kecilnya dana program karena program serupa juga ditangani


Pemprov Banten dan pemerintah pusat. Bentuknya, kebanyakan berupa bantuan PMT. Namun, Gatot juga mengakui masih adanya kendala dalam penanganan penderita gizi buruk itu, seperti masih kurangnya pemahaman dan lemahnya keinginan masyarakat untuk menyembuhkan anaknya. Selain itu, tenaga kesehatan yang masih kurang karena Pandeglang baru memiliki 300 bidan untuk 350 desa/kelurahan. Itupun termasuk bidan-bi-dan yang berada di rumah sakit dan dinas.

"Kita berikan PMT pemulihan seperti biskuit dan susu. Tapi makanan bergizi ini tak semuanya diberikan kepada anak gizi buruk. Selain itu, jika satu anak diberi PMT, tetangganya yang punya balita padahal kondisinya sehat, akan protes tak dapat PMT," kata Gatot kepada Radar Banten, Jumat (15/2).

Sedangkan penyebab munculnya gizi buruk, kata Gatot, kurangnya asupan makanan akibat tidak ada yang dimakan (miskin), pola makan salah (pendidikan), dan infeksi. Ini bisa ditangani dengan pengobatan infeksi dan PMT pemulihan. Tujuannya, menyembuhkan penyakit penyerta dan meningkatkan gizi buruk menjadi gizi kurang. "Biasanya programnya antara 30 hingga 90 hari," tuturnya.

Sedangkan untuk pencegahan, tambahnya, dilakukan PMT penyuluhan, yakni pemberian contoh makanan bergizi yang biasanya diberikan di pos-yandu-posyandu. Makanan ini tak hanya diberikan kepada penderita gizi buruk atau gizi kurang, tetapi terhadap semua balita yang dibawa ke posyandu.

"Namun penanganan gizi buruk ini tak akan optimal jika tak mendapat dukungan dari semua kalangan," imbuhnya.

Sementara Pemkab Tangerang melalui Dinas Kesehatan mengalokasikan anggaran penanggulangan gizi buruk dalam APBD 2008 sekitar Rp 225 miliar. Anggaran tersebut di-gunakan untuk PMT bagi,pen-,derita gizi buruk di 36 kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Dwi Harti Nugraheni SKm mengungkapkan, meski petugas Dinkes Kabupaten Tangerang banyak menemukan kasus gizi buruk, namun dari tahun ke tahun trennya mengalami penurunan.

"Parameter tersebut berdasar data penderita gizi buruk yangdirawat di RSU Tangerang," kata Dwi, yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/2).

Dwi menyebut, pada tahun 2005 penderita gizi buruk yang dirawat sebanyak 48 balita, sepuluh di antaranya meninggal dunia. Pada tahun 2006 ditemukan 50 kasus, enam di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan di tahun 2007 terdapat 17 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia. Khusus tahun 2007, jumlah total yang ditemukan menderita gizi buruk di lapangan mencapai ribuan, yang terdiri dari 536 berjenis kelamin laki-laki dan 577 perempuan. "Mereka yang dirawat karena tak lagi bisa diatasi di lapangan," katanya.

Hingga pertengahan Februari 2008 ini, pihaknya belum menerima laporan tentang ditemukan tidaknya kasus gizi buruk di Kabupaten Tangerang. Karena, laporannya dilakukan enam bulan sekali. Namun, ia memastikan, hingga pertengahan Februari ini belum ada kasus gizi buruk yang dirawat di rumah sakit.

Dikatakan Dwi, upaya Pemkab Tangerang mengatasi kasus gizi buruk ini adalah dengan mendirikan 100 pos gizi di tingkat desa. Di pos gizi inilah, anak yang terindikasi menderita gizi buruk ditangani atau direhabilitasi.

Dikatakan juga, selain Dinas Kesehatan, sejumlah lembaga masyarakat juga peduli mengatasi penderita gizi buruk di wilayah Kabupaten Tangerang.

Ia yakin dapat terus menekan angka penderita gizi buruk di Kabupaten Tangerang. Karena, upaya penanggulangan ini serius dilakukan, seperti pendirian pos gizi di setiap desa. Apalagi, makin banyaknya lembaga masyarakat yang peduli dengan masalah ini.

Dwi menyebut, penderita gizi buruk di wilayan Kabupaten Tangerang banyak di kecamatan bagian utara Kabupaten Tangerang, seperti Teluknaga, Pakuhaji, dan Kosambi.

Di Lebak, data yang tercatat di Dinkes Lebak mulai tahun 2005 lalu, jumlah penderita gizi buruk mencapai 1.780 balita. Memasuki tahun 2006 sempat mengalami penurunan, mencapai 1.340 balita. Namun angkanya naik kembali di tahun 2007, yang mencapai 1.450 balita dan sebanyak 6 balita meninggal dunia, Memasuki tahun 2008, baru tercatat beberapa balita yang mengalami gizi buruk, namun akibat penyakit penyerta yang menjangkiti mereka, 3 balita di antaranyameninggal dunia. Sayangnya, meski Dinkes setempat memiliki pekerjaan rumah untuk penanggulangannya, dana yang dipersiapkan dari APBD tahun 2008, hanya sebesar Rp 145 juta.

Dengan alokasi dana tersebut, tahun 2008 Dinkes akan tetap berupaya keras menurunkan angka penderita gizi buruk, melalui berbagai cara. Tidak hanya PMT serta pemberian vitamin cuma-cuma, tetapi juga melalui berbagai imbauan serta sosialisasi kepada masyarakat, agar mereka lebih peduli terhadap pentingnya kesehatan, khususnya terhadap kesehatan dan gizi anak balita.

BANYAKFAKTOR

Sementara itu, menurut Ahli Gizi Dinas Kesehatan Serang Agung Eko, banyak faktor yang menjadi penyebab masalah gizi. Secara langsung, gizi buruk dapat disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dan penyakit infeksi.

Penyebab secara langsung ini dipengaruhi oleh penyebab lainnya, seperti ketersediaan pangan di rumah.tangga, perilaku kesehatan atau pola asuh, serta pelayanan kesehatan. Selain itu, masalah kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja juga berpengaruh terhadap timbulnya gizi buruk.

Menurut Agung, perlu ada sinergi dari semua pihak untuk menangani permasalah gizi buruk ini. Dikhawatirkan, jika masalah ini tak ditangani secara bersamaan akan menambah kasus gizi buruk. Dan yang dikhawatirkan sekali adalah hilangnya satu generasi di masa yang akan datang.

Untuk menangani penderta gizi buruk di Kabupaten Serang tahun 2007 sebanyak 2.978 anak dianggarkan sebesar Rp 2,1 miliar.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga) Dinkes Kabupaten Serang Sri Nurhayati mengatakan, dana sebesar itu hanya dapat digunakan untuk menangani 1.500 penderita gizi buruk.Oleh Dinkes, dana" tersebut dialokasikan untuk PMT, penyuluhan, pemberian yodium, vitamin, dan pemberdayaan masyarakat di kecamatan.

Dinkes Serang juga menjalin kerja sama dengan pihak lain seperti Islamic Relief. Data Dinkes Kabupaten Serang sepanjang 2005-2007 tercatat sudah 24 penderita gizi buruk meninggal, (nsa/ dai/day/ iia)